Follow us:

Layanan Emergensi

(024) 8502244

Layanan Pelanggan

(024) 8310076 / (024) 8310035

Whatsapp

0812 6773 557

Email

sekretariat@365.rs-elisabeth.com

Kemandirian

2023-03-01 14:07

 

"Aku harus jadi mandiri, karir yang bagus, biar tidak tergantung pada suamiku"

"Hay istriku, kamu harus jadi mandiri supaya tidak bergantung sama aku"

Well, saya pribadi setuju bahwa seorang istri bisa mandiri secara finansial dan bisa mengatasi masalahnya sendiri. Tapi ada beberapa hal yang perlu kita sama-sama pahami, bahwa ...

Menikah bukanlah tentang independent, tapi tentang interdependent.

Saat anda sekolah dan ikut orangtua, anda masih dependent atau tergantung dengan orangtua. Lalu anda mendapatkan pekerjaan dan gaji sendiri, anda mulai berubah menjadi independent atau mandiri. Saat anda menikah, anda berubah lagi menjadi interdependent. Apa itu interdependent?

Interdependent adalah keadaan saling "bergantung". Anda bergantung pada pasangan Anda, sedangkan pasangan Anda bergantung pada Anda. 

Bayangkan jika ada suatu pasangan yang masing-masing hidup secara mandiri. Benar-benar mandiri. Semua tercukupi sendiri tanpa harus bergantung dengan pasangannya. Bisa anda bayangkan?

Saat anda menikah, maka anda disebut "bersatu". Bersatu itu bukan tentang satu jiwa ditambah satu jiwa. Jika satu ditambah satu itu namanya dua. Bersatu hanya bisa dibentuk dari setengah ditambah setengah. Ini berarti anda tidak bisa menjadi sepenuhnya diri anda saat menikah, anda perlu menjadi satu dengan pasangan anda. Memangkas sebagian keinginan pribadi anda untuk menerima setengah keinginannya. Begitu juga dengan pasangan anda, harus memangkas separuh keinginan pribadinya untuk menerima separuh keinginan anda.

Saat anda menikah, ketika anda berpergian jauh, maka tidak ada pilihan lain selain merindukan pasangan anda itu bukan? anda sudah tidak diperkenankan untuk merindukan orang lain selain pasangan sah anda, sehingga segala hal yang anda harus lakukan bersama lawan jenis, ya harus melibatkan pasangan Anda. Saya tidak bisa membayangkan saja jika ada pasangan yang sepenuhnya mandiri, urusannya sendiri-sendiri, HP nya di pasword, Pin ATM tidak saling terbuka, masing-masing saling punya rahasia, ya untuk apa menikah?

Saya pernah berjumpa dengan seseorang yang diambang perceraian. Seorang istri yang mengeluhkan suaminya yang penghasilannya lebih kecil darinya dan sering pergi dari rumah. Sang istri karirnya cukup bagus dan semuanya "mandiri". Sang suami merasa tidak dihargai di rumah sehingga akhirnya mencari "kompensasi" penghargaan bersama teman-temannya.
Hal semacam ini banyak terjadi diluar sana sebagai salah satu penyebab rusaknya hubungan pernikahan. Suami yang selingkuh dengan orang yang tidak lebih cantik dari istrinya, karena selingkuhannya lebih banyak mendengarkan, lebih banyak mendukung mimpi-mimpi pria tersebut, dan memperlakukannya layaknya seorang pria. 
Pesan untuk para suami :
"Jadilah lebih tegas, berani dan mau mengambil tanggungjawab, agar istri bisa mempercayai anda untuk membaikan masa depan keluarga"
Pesan untuk para istri :
"Anda boleh cerdas, dikenal banyak orang, punya penghasilan sendiri yang bagus, tapi tetaplah bergantung pada suami anda untuk beberapa hal, agar ia tidak kehilangan martabatnya sebagai seorang yang merasa di butuhkan"